Jumat, 13 Juli 2012

MY BIRTHDAY ON FRIDAY THE 13th !

HELLO GUYS!!!
TODAY IS FRIDAY!
TODAY IS 13 JULY 2012!
AND TODAY IS MY BIRTHDAY !

Dan ini ada sedikit cerita singkat tentang ...


10 Hari Menjelang 1 Tahun Berkurangnya Hidup

               Hoaaammm…
Hari ini udah masuk ke bulan libur mahasiswa ajha. Temen-temen udah pada planning pulang ke kota halaman, bahkan sampai detik ini ada yang sudah tertidur pulas di kasur empuk mereka masing-masing. Sungguh nikmat memang jika pulang ke rumah asal, terus berkumpul dengan keluarga, berjumpa dengan sahabat SMA, bercengkerama dengan tetangga sebelah rumah, ataupun godain bapak tukang bakso yang tiap malem sering lewat di depan rumah. Itu semua adalah hal yang jarang sekali aku lakukan semenjak aku kuliah. Aku adalah salah satu anak rantau dari sekian banyak pemuda-pemudi yang berani mengambil keputusan untuk kuliah di luar kota bahkan di luar pulau sekalipun.

Hari ini bangun tidur, bersyukur bisa melihat sang surya bersinar, ngupdate twitter, terus bingung deh harus berbuat apalagi. Berniat untuk “cuci baju sendiri, makan makan sendiri…”, tapi… bangkit dari tempat tidur, kemudian beres-beres kamar yang semalem berasa seperti kapal pecah sepecah-pecahnya, terus melihat ember berwarna hijau muda cerah, baru menyadari kalau isi dalemnya sudah menumpuk. Tapi apalah daya raga ini, rasa malasku lebih besar dari pada rasa rajinku. Dan akhirnya, menyuci pun ditunda sampai esok hari.

Nonton TV, gak tau apa yang mesti dilakukan. Lihat tumpukan kertas HVS di atas rak buku, dan ingat perbincangan 2 orang temenku di hari kemarin. Akhirnya timbulah niat untuk ‘iseng-iseng corat-coret dengan pensil diatas kertas putih yang beralaskan papan dada coklat itu’. Dan jadilah 3 sketsa wajah, entah siapakah itu, dan tak lupa aku mengabadikannya dan meng-uploadnya di my istagram.

Ideku menggambar sepertinya telah habis, aku tinggalkan kertas-kertas itu, dan berlanjut dengan melihat tumpukan 2 buku hijau besar yang berisikan kertas-kertas folio kosong. Teringat bahwa aku masih ditugaskan oleh salah satu dosen untuk menyelesaikan biodata anak-anak 1 angkatanku. Dan aku pun melanjutkannya dan berharap aku tak menyia-nyiakan waktuku.

Hingga siang hari, aku merasa mengantuk. Dan berpindah dari yang semula berposisi tengkurap di atas karpet, kemudian nomaden ke atas tempat tidurku sembari tidur-tiduran dan melihat acara FTV siang di beberapa stasiun TV. Acara TV nya yaa seperti biasa tentang love, love, dan love.

Bolak-balik hadap kiri hadap kanan berguling-guling, dan aku pun tak bisa tidur. Dan tiba-tiba handphone-ku berbunyi, menandakan temanku telah berada di depan kos dan akan mengembalikan my grey Vario. 

Setelah itu, entah apa yang harus aku lakukan lagi, dan tiba-tiba handphone-ku bergetar dan menandakan ada SMS yang masuk. Dan akhirnya aku harus mengurus kembali tugasku menjadi salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru di fakultas. Menyusun job description karena dikejar deadline.

Di saat sore menjelang malam, perasaanku sedikit tak enak. Aku terdiam sejenak, dan ternyata benar, handphone-ku bergetar lagi, dan berisi SMS yang mengingatkan aku tentang malam ini. Malam ini adalah malam Purnama. Orang tuaku tak satupun mengingatkan aku. Aku berusaha memakluminya, walaupun rasa kecewa ini tetap ada. Aku berdoa kepada Tuhan agar malam ini aku tetap diberi ketenangan dan agar aku tetap mampu menghadapi setiap masalah yang Tuhan berikan dengan hati yang lapang dan ikhlas. Setiap panjatan doa itu, aku membayangkan wajah kedua orang tuaku. Terkadang aku kesal dan kecewa terhadap mereka, tapi aku harus menghilangkan perasaan itu, karena aku tidak mau menjadi anak yang durhaka, dan mati menikmati api panas di neraka nanti.


Keesokkan harinya…

Mataku terbuka, dan lagi lagi aku tertidur setelah semalam asyik nge-blog hingga akhirnya layar monitor laptopku padam dengan sendirinya. Waktu menunjukkan pukul 7 lebih. Aku bergegas ke kamar mandi menyelesaikan setumpuk cucian kotorku yang masih menunggu. Segera aku naik ke lantai 3 kos ku dan menjepit satu persatu dari cucianku itu. Sesekali aku menengok ke atas memastikan bahwa awan hari ini benar-benar berwarna biru cerah. 

Lantas aku kembali ke kamar, lalu pergi sarapan. Setelah itu, kembali aku berpikir, akan kemanakah aku hari ini?! Terdiam sejenak… Dan aku pun mengetik sejumlah kata dalam pesan singkat pada Android ku. Berisikan ajakan kepada seorang teman yang inginkah dia menemaniku membeli sebuah baju Polo. Tak perlu menunggu lama, aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Ketika akan berangkat, listrik pun padam. Dan bersyukurlah aku tak berada di dalam kos pada saat itu.

Aku pun pergi bersama seorang sahabat ke salah satu store ternama di kota ini. Mencari warna yang sepadan dengan keinginanku, dan tentunya yang sesuai dengan ukuran badanku. Setelah selesai berkeliling, hingga aku dapatkan sebuah baju bergaris berwarna merah berpadu dengan abu-abu tua. Yaaa not bad lah. Semoga saja aku tidak bertemu di kemudian hari dengan orang yang tak sengaja berpakaian sama dengan Polo-ku. 

Hari menjelang sore, seperti biasa aku sempatkan untuk tidur namun tetap saja tak semulus dugaanku. Dan akhirnya aku melanjutkan nge-blog lagi ngeposting gambar-bambar yang berbau black and white in the world. 

Dan sore pun akhirnya menjelang petang, aku melanjutkan kembali aktivitasku bergelut dengan twitter. Aku membaca salah satu tweetan temenku, dan aku pun merespon tweet nya yang ‘seperti itulah’ kiranya. Dengan waktu yang berjarak sekitar 5 atau 10 detik, si doi juga merespon tweet dari salah satu temenku ini. Aku menganggap hal ini biasa saja. Aku berusaha menjaga perasaanku. Dan temenku ini akhirnya merespon kembali tweetan si doi. Namun apa daya, aku kira dia juga akan merespon tweetanku, tapi nyatanya tidak! Jujur aku kecewa. Ini satu hal yang aku tak suka dari dia. MUNAFIK! Aku berusaha untuk  berpikir positif tentang temanku ini. Dia memang baik, anaknya pintar bergaul, ceria, dan mungkin lebih baik dari sifatku. Tapi suatu waktu itu yang mengingatkan aku bahwa dia pernah mengumbar kekecewaannya terhadap si doi, tapi nyatanya sekarang malah berbanding terbalik. Yang awalnya berkata tidak suka, tapi akhirnya ‘suka’. Itu M-U-N-A-F-I-K kan namanya ?!!

Oh ya Tuhan… Maafkan aku telah berpikir buruk tentang temanku ini. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya. Apalagi kalau sampai akhirnya dia yang mendapat perhatian lebih banyak dari si doi dibandingkan dengan aku. Maafkan aku yang terlalu egois. Maafkan aku yang mungkin sering tak melibatkan dia dalam pertemananku dengan si doi. Aku cukup tau sifat doi yang dia mungkin tidak suka. Dan aku cukup kebal menghadapinya, tanpa harus mengumbar ketidaksukaanku tentang sifat doi kepada orang lain. Karena itu aku anggap sebagai kekurangan doi yang perlahan-lahan dapat aku perbaiki.


Keesokkan harinya…

Aku kembali bersyukur ketika masih diberi kesempatan untuk membuka mata di hari yang begitu dingin ini. Pagi ini kotaku bersuhu sekitar 18-29̊C. Cukup dinginlah bagiku yang walaupun sudah cukup lama menetap di kota ini. Seperti biasa, selalu muncul dalam benakku apa yang akan kulakukan hari ini. Dalam serangkaian hari libur ini, aku mencoba untuk dapat mengisi waktu liburku dengan sebaik mungkin. 

Aku bangkit dari tempat tidurku yang berhawa cukup dingin, kemudian membuka tirai dan jendela kamarku. Sinar mentari langsung berpanah menghiasi kamarku. Waktu terus berjalan, dan aku pergi untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, aku kembali ke aktivitas biasaku yakni membuka twitter. Timeline penuh dengan keadaan kotaku yang begitu dingin dan juga tentang bulan liburan ini. Tak sengaja aku membaca salah satu tweetan temanku, dan aku pun membalasnya. Tanpa direncanakan, segala sesuatunya dapat terjadi. Aku bergegas mandi, dan pergi ke salah satu rumah temanku. Rumah si doi tepatnya.

Salah satu temanku bersama doi berencana untuk take a photo untuk salah satu kegiatan acara di fakultas. Awalnya aku tak ingin ikut, tapi entahlah, daripada aku sendiri di kosan dan tidak tau harus berbuat apa. Kami pun berkeliling komplek dan mencari tempat yang sesuai dengan kehendak sang photographer kedua temanku ini.

Namun alhasil, kami kembali ke rumah. Tempatnya tidak begitu bagus untuk dikaitkan dengan tema kegiatan acara. Setengah jam,, satu jam pun berlalu. Kami memutuskan untuk pergi ke salah satu daerah wisata alami di kotaku ini. Mengendarai my grey Vario seorang diri, sudah biasalah. Naik turun tanjakan turunan dan garis merah menunjukkan banyaknya bensinku pun turun naik.

What a day God!!! Aku bersama mereka, aku senang melihat cara mereka berekspresi mengabadikan segala sesuatu yang Kau ciptakan dengan indah. Aku belajar sedikit banyaknya dari mereka, tentang arti ekspresi, alam, dunia, dan segalanya yang indah dan menarik. Terima kasih Tuhan sudah mempertemukan aku dengan mereka. Semoga mereka pun tak sungkan bersahabat denganku, menghadapi sifat pendiamku, yang tidak selalu bisa ceria ketika kami sedang berhadapan, tapi itulah aku, semoga mereka bisa memahamiku, dan mengerti akan kekuranganku ini.

Hmmm… Di sisi lain, aku seharusnya senang karena dapat menghabiskan waktu dengan doi juga. Tapi mengapa perasaanku selalu saja begini. Aku takut ketika doi harus tau bagaimana perasaanku dan nantinya doi akan pergi menjauh. Itu hal yang sangat aku takutkan ketika dihadapkan dengan perasaan ini yang terlibat dengan temanku sendiri. Namun lambat laun, aku berusaha untuk menganggap semua perasaan ini biasa saja. Aku dan doi memang mungkin akan lebih baik menjadi sepasang sahabat setia. Perbedaan keyakinan ini kadang kala membatasi perasaanku. Akan tetapi, kuserahkan kembali semuanya kepada yang di Atas. 


Keesokkan harinya…

Pagi ini aku terbangun kembali dengan merasakan dinginnya hawa kotaku ini. Bersyukur kembali karena masih bisa merasakan semua sepoi musim angin bergilir dalam jiwaku. Waktu terus berjalan,  dan aku pun masih menggeliat-geliat di atas tempat tidurku tak berselimutkan apapun. 

Tiba-tiba handphone ku bergetar dan ada mesej singkat berisi bahwa teman SMA ku yang sekarang kuliah di Jogja, lagi mampir ke kotaku ini. Bergegaslah aku mandi dan bersiap-siap capcuss ke kontrakan salah satu kawanku. Temu kangen deh akhirnya, walaupun gak seramai yang sebelumnya, but so far so good. Mulai merencanakan ingin pergi kemana kemana dan kemana.

Berangkat dari siang hari, menemani mereka bermain futsal, hingga sore hari. Cukup menyerukanlah… Kemudian lanjut pergi makan yang extra pedas dan hosh hossshhh capcuss lagi pergi nonton The Amazing Spider-Man! Oh a great film!!! Andrew Russell Garfield
 
Hingga larut malam, sebenernya belum biasa sih pulang selarut ini, tapi ya mau gimana lagi. Anak-anak masih ingin jalan lagi, dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke daerah yang cukup jauh dari kota dengan cuaca malam yang begitu dinginnya. 

Sampai bingung memikirkan harus dimanakah malam ini aku bersama kawan wanitaku. Tidak mungkin kan kami bergabung semalam ini dengan kawan-kawan priaku. Apa kata tetangga ?! Dan akhirnya kami pun sepakat untuk balik dari tempat kita ‘nongkrong’ malam ini sehabis subuh. 

Kembali dari tempat nongkrong, mereka mengantar aku dan kawanku kembali ke peradaban yang sesungguhnya. Pintu pagar masih tertutup rapat, penghuni belum ada yang bangkit, dan sepi. Tapi, jarang-jaranglah bisa seperti ini. Jalan-jalan sampai pagi. Dingin-dingin pakai sepeda motor berkeliling. Seru! 

Kebersamaan itu memang tak ada tandingannyalah. Apalagi dengan sahabat lama. Menghabiskan waktu, bercerita, bermain, dan lain sebagainya. Lambat laun waktu kita untuk bersama memang akan terus berkurang, karena jalan hidup kita sudah berbeda untuk menggapai cita-cita. Aku harap kita bisa saling support dangan segala sesuatu yang kita lakukan dan yang bersifat positif tentunya.


Lanjut keesokkan harinya…

Inginnya sih melanjutkan tidur yang tidak sempat kujalani semalam. Hanya berlangsung sekitar 4 jam saja. Tidur yang singkat. Tapia pa mau dikata, aku harus melanjutkan kegiatanku hari ini, karena aku kebagian jadwal untuk magang di klinik hari ini. 

Sebelumnya, aku pergi sarapan terlebih dahulu, kemudian barulah capcus ke klinik. Agak telat sih, ya tapi tak apalah. Sesampainya di klinik, langsung dapat pasien. Ada yang menitipkan 2 ekor kelincinya untuk dimandikan. Bersyukurlah aku karena hariku ini tak sia-sia. Lanjut untuk pemeriksaan awal, kemudian menyiapkan air hangat, daannnn mandiii. Bersyukur kalau mendapatkan pasien yang tidak terlalu aktif dan agresif. Dalam memandikannya pun jadinya lebih ringan. Sudah selesai dimandikan, kemudian dikeringkan, dan segeralah aku pergi mengantarkan kelinci-kelinci yang sudah harum mewangi itu. 

Dan tak lama kemudian, datang lagi 2 ekor kucing yang lucu dan cukup besar. Segeralah kami memeriksa dan memandikannya, segera mengeringkan karena melihat hari yang sudah mulai sore juga. Kami hanya dapat menyelesaikan 1 dari 2 ekor kucing tersebut untuk dimandikan, untuk kucing satu lagi akan dilanjutkan esok hari.

Bukan bermaksud untuk pamer, tapi inilah hariku. Bersyukur aku dapat membantu mendatangkan rejeki di klinik. Mungkin juga karena faktor weekend, mangkanya ramai. 

Segala sesuatu yang dijalani dengan ikhlas itu pasti baik kok hasilnya. Jangan pernah menyesali segala sesuatunya. Karena kita disini hanya dapat merencanakan, sisanya kita kembalikan lagi kepada yang di Atas.


Keesokkan harinya…

Aku kembali bangun pagi. Sebenarnya ingin bangun menjelang jam 8an begitu, tapi apa mau dikata, aku harus bangun jam 6 tepat kemudian masuk ke kamar mandi dan membasahi rambutku dan dicuci bersih dengan menggunakan air yang so cold mameeen…

Setelah rapi dan bersih dan memakai parfum cukup banyak, aku pun pergi menjalankan aktivitas rutinku di minggu awal setiap bulannya. Aku pergi ke salah satu daerah yang biasa digunakan untuk acara Car Free Day. Seperti namanya, “Car Free Day” no motor-cycle, no pollution. 

Bulan ini CFD nya berlangsung di minggu kedua, karena minggu pertama bertepatan dengan HUT Bhayangkara, dan target utama aku datang ke CFD ini tidak ada. Target utama nya adalah melihat Dog On The Road haha. Dengan wajah sedikit lesu ditemani dengan udara pagi yang cukup dingin, aku berjalan bersama 2 orang temanku. Menunggu sekitar 15 menit, akhirnya mereka pun datang. Tak lama, aku pun berjalan-jalan dengan seekor anjing Labrador bernama Jasmine. She looks so beautiful, walaupun sedikit bau karena belum dimandikan. Tidak menyangka, baru 2 bulan tidak bertemu saja, dia terlihat begitu lincah dan semakin besar. Jasmine terlihat lebih aktif. 

Waktu terus berjalan, aku bertemu dengan seorang pria pelatih anjing disana yang awalnya aku suka haha. But lama-kelamaan aku mencoba untuk biasa saja. He look so sweet, mirip Dion Idol kalau dipantengin dalam-dalam.

Menghampiri jam 10 pagi, aku pun segera pergi karena aku harus melanjutkan menjaga klinik hewan milik dosenku. Ternyata, tidak seperti hari kemarin, hari ini klinik pun sepi tidak ada pasien yang datang. Hingga sore pun tiba dan aku pun kembali pulang.

Sesampainya di kos, aku menghampiri kawan kos ku yang akan kembali ke Lombok hari ini. Aku cukup sedih karena aku merasa aku sendiri yang masih menetap di kota ini. Semua temanku bersama-sama menggunakan bus hingga pulau yang indah tepat ku dibesarkan itu. 

Hampir meneteskan air mata, tapi untungnya tidak jadi. Aku benar-benar sedih, Tuhan. Andai saja aku tidak mengalami cobaanmu ini, aku akan kembali ke kampong halamanku, pasti. Bertemu dengan kawan SMA ku, dan tentu saja merayakan hari lahirku yang ke sekian bersama dengan mereka.

Terkadang aku diberi pertanyaan, “Mengapa kamu belum pulang?”. Apa yang harus aku jawab ?! Aku bingung. Aku malu. Sudahlah lupakan saja masalah ini. Walupun sulit dan aku belum tau bagaimana ujung dari permasalahan ini.


Keesokkan harinya…

Hari ini tidak ada sesuatu yang cukup berarti. Aku menghabisku waktuku seharian di kamar. Hibernasi hingga siang dan begitu nyenyak dan adeeemmm. 

Kemudian aku bingung harus mengerjakan apa. Aku buka laptopku dan akhirnya aku menonton film Marley & Me. Film tentang seekor anjing Labrador yang begitu lucu dan pintar dan tentunya setia dengan majikannya.

Hingga malam, aku pergi membeli makan, dan melanjutkan menonton TV. Dan tiba-tiba handphone ku pun bergetar dan ada mesej singkat masuk. Mesej itu ternyata berisi bahwa nilai-nilai mata kuliah ku sudah ada yang keluar. Aku pun mencoba tenang dan berusaha untuk sabar melihatnya. Aku terima apapun yang terbaik yang Tuhan berikan untuk semester ini. Ternyata awal yang cukup bagus, dan semoga hingga akhir tidak akan mengecewakan. Aku tetap berharap semuanya yang terbaik, terbaik untuk aku, dan tentunya terbaik untuk orang tuaku. 


Keesokkan harinya…

Hari ini masih sama saja dengan hari kemarin. Aku menghabiskan waktu seharian di kamar. Makan, nonton, berbaring di kasur. Lengkap sudah metabolisme lemak ku liburan ini. 

Hingga siang tiba, terus menjelang sore, dan sama saja. Aku terbangun, tertidur, ke kamar mandi, menyalakan TV, sama sajalah.

Hingga malam aku mendapat kabar kembali bahwa sebagian nilai ku telah ada yang keluar lagi. Aku pun mencoba tenang, berharap perlahan-lahan ini akan menjadi yang terbaik buat aku dan orang tuaku nanti.


Keesokkan harinya…

Hari ini aku terbangun kembali. Berharap ada suatu kegiatan yang dapat aku kerjakan hari ini. Terus menjelang siang, aku melanjutkan tugas dari seorang dosen mudaku menyelesaikan biodata teman-teman satu angkatan. Menulis dan menempelkan foto mereka satu persatu hingga siang. Dan akhirnya aku pun bobo ciang.

Menjelang sore, aku tetap dag dig dug seerr melihat perkembangan nilai-nilaiku. Dan hingga akhirnya, salah satu kawanku mengajak aku melepas penat nongkrong di luar malam-malam. Pergilah akhirnya aku bersama tiga orang kawanku hingga larut malam. Udara dingin selalu menyelimuti kota ku yang indah ini. Dan hingga akhirnya aku sampai di kamar dan tertidur pulas.


Keesokkan harinya..

Aku terbangun kembali. Dan mengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ayahku. 

“Happy Birthday Dad. I Love You. And Hyang Widhi always bless you…” 

Hanya itu kata-kata yang dapat aku ucapkan. Semoga di umur Beliau yang kesekian ini, Beliau selalu diberi kesehatan yang melimpah dan kekuatan untuk bertahan dengan keadaan rumah tangga yang sedang diuji ini. Aku selalu berharap yang terbaik untuk Beliau, walaupun aku tahu Beliau sudah salah dalam mendidik anak-anaknya menjadi yang sepatutnya seorang ayah lakukan. 

Aku tidak men-judge ayahku seperti yang orang katakan. Tapi jika kenyataannya seperti itu dan aku sebagai anak merasakan langsung akibat buruk dari yang Beliau lakukan, apa mau dikata, apa yang harus aku lakukaann ?!

Untuk tahun ini, aku memanjatkan beribu terima kasih kepada Sang Hyang Widhi sebagai Tuhanku. Terima kasih atas segala cobaan dan keajaibannya di tahun ini. Semoga nilai ku di semester ini dapat menjadi hadiah terindah untuk ayah serta juga aku. Tetap jaga hati ini jika mendapat keajaiban dan kepuasan dari Tuhanku. Tetap lapangkan dadaku untuk tidak selalu aku busungkan dihadapan orang lain. Jadikan segala pelajaran yang buruk untuk membangun masa depan ku yang cerah.


Dan 'Keesokkan harinya'...
'Hari ini' adalah...
Hari jadiku yang ke-19 tahun :)))


Hari ini tidak cukup spesial, karena sama saja dengan hari biasa.
Aku stay di Malang, dan tak ada banyak manusia disini.
Menghabiskan hari ini benar-benar sendirian.
Terfikir untuk meniup lilin dan make a wish sendirian tapi nyatanya gak jadi.
Iseng-iseng malah dapat foto ini.






Cupcake di atas cuma bisa aku pandangi saja,
Tidak seperti tahun lalu yang aku dapat habiskan hari jadiku dengan orang-orang tersayang dan meniup lilin angka 18 itu...


Tapi apapun yang terjadi hari ini, aku harus senantiasa bersyukur.
Kurang baik apa Tuhan dengan aku.
Dibalik kesepian ini, aku diberkati Tuhan mendapatkan IPK yang cumlaude :)
Thankyou God :)
Aku berusaha untuk tidak menyesalinya, walaupun aku belum sepenuhnya merasa puas :"


Once again, 
THANKYOUU MY SANG HYANG WIDHI WASA :)

Oiya dan satu lagi.
Karena hari jadiku ini bertepatan dengan tanggal 13 di hari Jumat,
Aku tidak menganggap buruk tentang hari dan tanggal ini.
Walaupun banyak orang sering mengaitkan angka ini dengan misteri dan kesialan, tapi aku bangga dengan angka ini sebagai angka keberuntunganku.

"FRIDAY THE 13th ?? 
SIAPA TAKUT!!!"


-AD-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar