HELLO GUYS!!!
TODAY IS FRIDAY!
TODAY IS 13 JULY 2012!
AND TODAY IS MY BIRTHDAY !
Dan ini ada sedikit cerita singkat tentang ...
10 Hari Menjelang 1 Tahun Berkurangnya Hidup
Hoaaammm…
Hari ini udah masuk ke bulan
libur mahasiswa ajha. Temen-temen udah pada planning
pulang ke kota halaman, bahkan sampai detik ini ada yang sudah tertidur pulas
di kasur empuk mereka masing-masing. Sungguh nikmat memang jika pulang ke rumah
asal, terus berkumpul dengan keluarga, berjumpa dengan sahabat SMA,
bercengkerama dengan tetangga sebelah rumah, ataupun godain bapak tukang bakso
yang tiap malem sering lewat di depan rumah. Itu semua adalah hal yang jarang
sekali aku lakukan semenjak aku kuliah. Aku adalah salah satu anak rantau dari
sekian banyak pemuda-pemudi yang berani mengambil keputusan untuk kuliah di
luar kota bahkan di luar pulau sekalipun.
Hari ini bangun tidur, bersyukur
bisa melihat sang surya bersinar, ngupdate twitter, terus bingung deh harus
berbuat apalagi. Berniat untuk “cuci baju sendiri, makan makan sendiri…”, tapi…
bangkit dari tempat tidur, kemudian beres-beres kamar yang semalem berasa
seperti kapal pecah sepecah-pecahnya, terus melihat ember berwarna hijau muda
cerah, baru menyadari kalau isi dalemnya sudah menumpuk. Tapi apalah daya raga
ini, rasa malasku lebih besar dari pada rasa rajinku. Dan akhirnya, menyuci pun
ditunda sampai esok hari.
Nonton TV, gak tau apa yang mesti
dilakukan. Lihat tumpukan kertas HVS di atas rak buku, dan ingat perbincangan 2
orang temenku di hari kemarin. Akhirnya timbulah niat untuk ‘iseng-iseng
corat-coret dengan pensil diatas kertas putih yang beralaskan papan dada coklat
itu’. Dan jadilah 3 sketsa wajah, entah siapakah itu, dan tak lupa aku
mengabadikannya dan meng-uploadnya di
my istagram.
Ideku menggambar sepertinya telah
habis, aku tinggalkan kertas-kertas itu, dan berlanjut dengan melihat tumpukan
2 buku hijau besar yang berisikan kertas-kertas folio kosong. Teringat bahwa
aku masih ditugaskan oleh salah satu dosen untuk menyelesaikan biodata
anak-anak 1 angkatanku. Dan aku pun melanjutkannya dan berharap aku tak
menyia-nyiakan waktuku.
Hingga siang hari, aku merasa
mengantuk. Dan berpindah dari yang semula berposisi tengkurap di atas karpet,
kemudian nomaden ke atas tempat
tidurku sembari tidur-tiduran dan melihat acara FTV siang di beberapa stasiun
TV. Acara TV nya yaa seperti biasa tentang love, love, dan love.
Bolak-balik hadap kiri hadap kanan
berguling-guling, dan aku pun tak bisa tidur. Dan tiba-tiba handphone-ku berbunyi, menandakan
temanku telah berada di depan kos dan akan mengembalikan my grey Vario.
Setelah itu, entah apa yang harus
aku lakukan lagi, dan tiba-tiba handphone-ku
bergetar dan menandakan ada SMS yang masuk. Dan akhirnya aku harus mengurus
kembali tugasku menjadi salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru di
fakultas. Menyusun job description
karena dikejar deadline.
Di saat sore menjelang malam,
perasaanku sedikit tak enak. Aku terdiam sejenak, dan ternyata benar,
handphone-ku bergetar lagi, dan berisi SMS yang mengingatkan aku tentang malam
ini. Malam ini adalah malam Purnama. Orang tuaku tak satupun mengingatkan aku.
Aku berusaha memakluminya, walaupun rasa kecewa ini tetap ada. Aku berdoa
kepada Tuhan agar malam ini aku tetap diberi ketenangan dan agar aku tetap
mampu menghadapi setiap masalah yang Tuhan berikan dengan hati yang lapang dan
ikhlas. Setiap panjatan doa itu, aku membayangkan wajah kedua orang tuaku. Terkadang
aku kesal dan kecewa terhadap mereka, tapi aku harus menghilangkan perasaan
itu, karena aku tidak mau menjadi anak yang durhaka, dan mati menikmati api
panas di neraka nanti.
Keesokkan harinya…
Mataku terbuka, dan lagi lagi aku
tertidur setelah semalam asyik nge-blog hingga akhirnya layar monitor laptopku
padam dengan sendirinya. Waktu menunjukkan pukul 7 lebih. Aku bergegas ke kamar
mandi menyelesaikan setumpuk cucian kotorku yang masih menunggu. Segera aku
naik ke lantai 3 kos ku dan menjepit satu persatu dari cucianku itu. Sesekali
aku menengok ke atas memastikan bahwa awan hari ini benar-benar berwarna biru
cerah.
Lantas aku kembali ke kamar, lalu
pergi sarapan. Setelah itu, kembali aku berpikir, akan kemanakah aku hari ini?!
Terdiam sejenak… Dan aku pun mengetik sejumlah kata dalam pesan singkat pada
Android ku. Berisikan ajakan kepada seorang teman yang inginkah dia menemaniku
membeli sebuah baju Polo. Tak perlu
menunggu lama, aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Ketika akan berangkat,
listrik pun padam. Dan bersyukurlah aku tak berada di dalam kos pada saat itu.
Aku pun pergi bersama seorang
sahabat ke salah satu store ternama
di kota ini. Mencari warna yang sepadan dengan keinginanku, dan tentunya yang
sesuai dengan ukuran badanku. Setelah selesai berkeliling, hingga aku dapatkan
sebuah baju bergaris berwarna merah berpadu dengan abu-abu tua. Yaaa not bad lah. Semoga saja aku tidak
bertemu di kemudian hari dengan orang yang tak sengaja berpakaian sama dengan Polo-ku.
Hari menjelang sore, seperti
biasa aku sempatkan untuk tidur namun tetap saja tak semulus dugaanku. Dan
akhirnya aku melanjutkan nge-blog
lagi ngeposting gambar-bambar yang berbau black
and white in the world.
Dan sore pun akhirnya menjelang
petang, aku melanjutkan kembali aktivitasku bergelut dengan twitter. Aku membaca salah satu tweetan
temenku, dan aku pun merespon tweet nya yang ‘seperti itulah’ kiranya. Dengan
waktu yang berjarak sekitar 5 atau 10 detik, si doi juga merespon tweet dari
salah satu temenku ini. Aku menganggap hal ini biasa saja. Aku berusaha menjaga
perasaanku. Dan temenku ini akhirnya merespon kembali tweetan si doi. Namun apa
daya, aku kira dia juga akan merespon tweetanku, tapi nyatanya tidak! Jujur aku
kecewa. Ini satu hal yang aku tak suka dari dia. MUNAFIK! Aku berusaha
untuk berpikir positif tentang temanku
ini. Dia memang baik, anaknya pintar bergaul, ceria, dan mungkin lebih baik
dari sifatku. Tapi suatu waktu itu yang mengingatkan aku bahwa dia pernah
mengumbar kekecewaannya terhadap si doi, tapi nyatanya sekarang malah
berbanding terbalik. Yang awalnya berkata tidak suka, tapi akhirnya ‘suka’. Itu
M-U-N-A-F-I-K kan namanya ?!!
Oh ya Tuhan… Maafkan aku telah
berpikir buruk tentang temanku ini. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya.
Apalagi kalau sampai akhirnya dia yang mendapat perhatian lebih banyak dari si
doi dibandingkan dengan aku. Maafkan aku yang terlalu egois. Maafkan aku yang
mungkin sering tak melibatkan dia dalam pertemananku dengan si doi. Aku cukup
tau sifat doi yang dia mungkin tidak suka. Dan aku cukup kebal menghadapinya,
tanpa harus mengumbar ketidaksukaanku tentang sifat doi kepada orang lain.
Karena itu aku anggap sebagai kekurangan doi yang perlahan-lahan dapat aku
perbaiki.
Keesokkan harinya…
Aku kembali bersyukur ketika
masih diberi kesempatan untuk membuka mata di hari yang begitu dingin ini. Pagi
ini kotaku bersuhu sekitar 18-29̊C.
Cukup dinginlah bagiku yang walaupun sudah cukup lama menetap di kota ini.
Seperti biasa, selalu muncul dalam benakku apa yang akan kulakukan hari ini.
Dalam serangkaian hari libur ini, aku mencoba untuk dapat mengisi waktu liburku
dengan sebaik mungkin.
Aku bangkit dari tempat tidurku
yang berhawa cukup dingin, kemudian membuka tirai dan jendela kamarku. Sinar
mentari langsung berpanah menghiasi kamarku. Waktu terus berjalan, dan aku
pergi untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, aku kembali ke aktivitas biasaku
yakni membuka twitter. Timeline penuh
dengan keadaan kotaku yang begitu dingin dan juga tentang bulan liburan ini.
Tak sengaja aku membaca salah satu tweetan temanku, dan aku pun membalasnya.
Tanpa direncanakan, segala sesuatunya dapat terjadi. Aku bergegas mandi, dan
pergi ke salah satu rumah temanku. Rumah si doi tepatnya.
Salah satu temanku bersama doi
berencana untuk take a photo untuk
salah satu kegiatan acara di fakultas. Awalnya aku tak ingin ikut, tapi
entahlah, daripada aku sendiri di kosan dan tidak tau harus berbuat apa. Kami
pun berkeliling komplek dan mencari tempat yang sesuai dengan kehendak sang
photographer kedua temanku ini.
Namun alhasil, kami kembali ke
rumah. Tempatnya tidak begitu bagus untuk dikaitkan dengan tema kegiatan acara.
Setengah jam,, satu jam pun berlalu. Kami memutuskan untuk pergi ke salah satu
daerah wisata alami di kotaku ini. Mengendarai my grey Vario seorang diri,
sudah biasalah. Naik turun tanjakan turunan dan garis merah menunjukkan
banyaknya bensinku pun turun naik.
What a day God!!! Aku bersama mereka, aku senang melihat cara
mereka berekspresi mengabadikan segala sesuatu yang Kau ciptakan dengan indah.
Aku belajar sedikit banyaknya dari mereka, tentang arti ekspresi, alam, dunia,
dan segalanya yang indah dan menarik. Terima kasih Tuhan sudah mempertemukan
aku dengan mereka. Semoga mereka pun tak sungkan bersahabat denganku,
menghadapi sifat pendiamku, yang tidak selalu bisa ceria ketika kami sedang
berhadapan, tapi itulah aku, semoga mereka bisa memahamiku, dan mengerti akan
kekuranganku ini.
Hmmm… Di sisi lain, aku
seharusnya senang karena dapat menghabiskan waktu dengan doi juga. Tapi mengapa
perasaanku selalu saja begini. Aku takut ketika doi harus tau bagaimana
perasaanku dan nantinya doi akan pergi menjauh. Itu hal yang sangat aku
takutkan ketika dihadapkan dengan perasaan ini yang terlibat dengan temanku
sendiri. Namun lambat laun, aku berusaha untuk menganggap semua perasaan ini
biasa saja. Aku dan doi memang mungkin akan lebih baik menjadi sepasang sahabat
setia. Perbedaan keyakinan ini kadang kala membatasi perasaanku. Akan tetapi,
kuserahkan kembali semuanya kepada yang di Atas.
Keesokkan harinya…
Pagi ini aku terbangun kembali
dengan merasakan dinginnya hawa kotaku ini. Bersyukur kembali karena masih bisa
merasakan semua sepoi musim angin bergilir dalam jiwaku. Waktu terus
berjalan, dan aku pun masih
menggeliat-geliat di atas tempat tidurku tak berselimutkan apapun.
Tiba-tiba handphone ku bergetar
dan ada mesej singkat berisi bahwa teman SMA ku yang sekarang kuliah di Jogja,
lagi mampir ke kotaku ini. Bergegaslah aku mandi dan bersiap-siap capcuss ke
kontrakan salah satu kawanku. Temu kangen deh akhirnya, walaupun gak seramai
yang sebelumnya, but so far so good. Mulai merencanakan ingin pergi kemana
kemana dan kemana.
Berangkat dari siang hari,
menemani mereka bermain futsal, hingga sore hari. Cukup menyerukanlah… Kemudian
lanjut pergi makan yang extra pedas dan hosh hossshhh capcuss lagi pergi nonton
The Amazing Spider-Man! Oh a great film!!! Andrew Russell Garfield ♥
Hingga larut malam, sebenernya
belum biasa sih pulang selarut ini, tapi ya mau gimana lagi. Anak-anak masih
ingin jalan lagi, dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke daerah yang cukup jauh
dari kota dengan cuaca malam yang begitu dinginnya.
Sampai bingung memikirkan harus
dimanakah malam ini aku bersama kawan wanitaku. Tidak mungkin kan kami
bergabung semalam ini dengan kawan-kawan priaku. Apa kata tetangga ?! Dan
akhirnya kami pun sepakat untuk balik dari tempat kita ‘nongkrong’ malam ini
sehabis subuh.
Kembali dari tempat nongkrong,
mereka mengantar aku dan kawanku kembali ke peradaban yang sesungguhnya. Pintu
pagar masih tertutup rapat, penghuni belum ada yang bangkit, dan sepi. Tapi, jarang-jaranglah bisa
seperti ini. Jalan-jalan sampai pagi. Dingin-dingin pakai sepeda motor
berkeliling. Seru!
Kebersamaan itu memang tak ada
tandingannyalah. Apalagi dengan sahabat lama. Menghabiskan waktu, bercerita,
bermain, dan lain sebagainya. Lambat laun waktu kita untuk bersama memang akan
terus berkurang, karena jalan hidup kita sudah berbeda untuk menggapai
cita-cita. Aku harap kita bisa saling support
dangan segala sesuatu yang kita lakukan dan yang bersifat positif tentunya.
Lanjut keesokkan harinya…
Inginnya sih melanjutkan tidur
yang tidak sempat kujalani semalam. Hanya berlangsung sekitar 4 jam saja. Tidur
yang singkat. Tapia pa mau dikata, aku harus melanjutkan kegiatanku hari ini,
karena aku kebagian jadwal untuk magang di klinik hari ini.
Sebelumnya, aku pergi sarapan
terlebih dahulu, kemudian barulah capcus ke klinik. Agak telat sih, ya tapi tak
apalah. Sesampainya di klinik, langsung
dapat pasien. Ada yang menitipkan 2 ekor kelincinya untuk dimandikan.
Bersyukurlah aku karena hariku ini tak sia-sia. Lanjut untuk pemeriksaan awal,
kemudian menyiapkan air hangat, daannnn mandiii. Bersyukur kalau mendapatkan
pasien yang tidak terlalu aktif dan agresif. Dalam memandikannya pun jadinya
lebih ringan. Sudah selesai dimandikan, kemudian dikeringkan, dan segeralah aku
pergi mengantarkan kelinci-kelinci yang sudah harum mewangi itu.
Dan tak lama kemudian, datang
lagi 2 ekor kucing yang lucu dan cukup besar. Segeralah kami memeriksa dan
memandikannya, segera mengeringkan karena melihat hari yang sudah mulai sore
juga. Kami hanya dapat menyelesaikan 1 dari 2 ekor kucing tersebut untuk
dimandikan, untuk kucing satu lagi akan dilanjutkan esok hari.
Bukan bermaksud untuk pamer, tapi
inilah hariku. Bersyukur aku dapat membantu mendatangkan rejeki di klinik.
Mungkin juga karena faktor weekend,
mangkanya ramai.
Segala sesuatu yang dijalani
dengan ikhlas itu pasti baik kok hasilnya. Jangan pernah menyesali segala
sesuatunya. Karena kita disini hanya dapat merencanakan, sisanya kita
kembalikan lagi kepada yang di Atas.
Keesokkan harinya…
Aku kembali bangun pagi.
Sebenarnya ingin bangun menjelang jam 8an begitu, tapi apa mau dikata, aku
harus bangun jam 6 tepat kemudian masuk ke kamar mandi dan membasahi rambutku
dan dicuci bersih dengan menggunakan air yang so cold mameeen…
Setelah rapi dan bersih dan
memakai parfum cukup banyak, aku pun pergi menjalankan aktivitas rutinku di
minggu awal setiap bulannya. Aku pergi ke salah satu daerah yang biasa
digunakan untuk acara Car Free Day. Seperti namanya, “Car Free Day” no
motor-cycle, no pollution.
Bulan ini CFD nya berlangsung di
minggu kedua, karena minggu pertama bertepatan dengan HUT Bhayangkara, dan
target utama aku datang ke CFD ini tidak ada. Target utama nya adalah melihat
Dog On The Road haha. Dengan wajah sedikit lesu ditemani dengan udara pagi yang
cukup dingin, aku berjalan bersama 2 orang temanku. Menunggu sekitar 15 menit,
akhirnya mereka pun datang. Tak lama, aku pun berjalan-jalan dengan seekor
anjing Labrador bernama Jasmine. She looks so beautiful, walaupun sedikit bau
karena belum dimandikan. Tidak menyangka, baru 2 bulan tidak bertemu saja, dia
terlihat begitu lincah dan semakin besar. Jasmine terlihat lebih aktif.
Waktu terus berjalan, aku bertemu
dengan seorang pria pelatih anjing disana yang awalnya aku suka haha. But
lama-kelamaan aku mencoba untuk biasa saja. He look so sweet, mirip Dion Idol
kalau dipantengin dalam-dalam.
Menghampiri jam 10 pagi, aku pun segera
pergi karena aku harus melanjutkan menjaga klinik hewan milik dosenku.
Ternyata, tidak seperti hari kemarin, hari ini klinik pun sepi tidak ada pasien
yang datang. Hingga sore pun tiba dan aku pun kembali pulang.
Sesampainya di kos, aku
menghampiri kawan kos ku yang akan kembali ke Lombok hari ini. Aku cukup sedih
karena aku merasa aku sendiri yang masih menetap di kota ini. Semua temanku
bersama-sama menggunakan bus hingga pulau yang indah tepat ku dibesarkan itu.
Hampir meneteskan air mata, tapi
untungnya tidak jadi. Aku benar-benar sedih, Tuhan. Andai saja aku tidak
mengalami cobaanmu ini, aku akan kembali ke kampong halamanku, pasti. Bertemu
dengan kawan SMA ku, dan tentu saja merayakan hari lahirku yang ke sekian
bersama dengan mereka.
Terkadang aku diberi pertanyaan,
“Mengapa kamu belum pulang?”. Apa yang harus aku jawab ?! Aku bingung. Aku
malu. Sudahlah lupakan saja masalah ini. Walupun sulit dan aku belum tau
bagaimana ujung dari permasalahan ini.
Keesokkan harinya…
Hari ini tidak ada sesuatu yang
cukup berarti. Aku menghabisku waktuku seharian di kamar. Hibernasi hingga
siang dan begitu nyenyak dan adeeemmm.
Kemudian aku bingung harus mengerjakan
apa. Aku buka laptopku dan akhirnya aku menonton film Marley & Me. Film
tentang seekor anjing Labrador yang begitu lucu dan pintar dan tentunya setia
dengan majikannya.
Hingga malam, aku pergi membeli
makan, dan melanjutkan menonton TV. Dan tiba-tiba handphone ku pun bergetar dan
ada mesej singkat masuk. Mesej itu ternyata berisi bahwa nilai-nilai mata
kuliah ku sudah ada yang keluar. Aku pun mencoba tenang dan berusaha untuk
sabar melihatnya. Aku terima apapun yang terbaik yang Tuhan berikan untuk semester
ini. Ternyata awal yang cukup bagus, dan semoga hingga akhir tidak akan
mengecewakan. Aku tetap berharap semuanya yang terbaik, terbaik untuk aku, dan
tentunya terbaik untuk orang tuaku.
Keesokkan harinya…
Hari ini masih sama saja dengan
hari kemarin. Aku menghabiskan waktu seharian di kamar. Makan, nonton,
berbaring di kasur. Lengkap sudah metabolisme lemak ku liburan ini.
Hingga siang tiba, terus
menjelang sore, dan sama saja. Aku terbangun, tertidur, ke kamar mandi,
menyalakan TV, sama sajalah.
Hingga malam aku mendapat kabar
kembali bahwa sebagian nilai ku telah ada yang keluar lagi. Aku pun mencoba
tenang, berharap perlahan-lahan ini akan menjadi yang terbaik buat aku dan
orang tuaku nanti.
Keesokkan harinya…
Hari ini aku terbangun kembali.
Berharap ada suatu kegiatan yang dapat aku kerjakan hari ini. Terus menjelang
siang, aku melanjutkan tugas dari seorang dosen mudaku menyelesaikan biodata
teman-teman satu angkatan. Menulis dan menempelkan foto mereka satu persatu
hingga siang. Dan akhirnya aku pun bobo ciang.
Menjelang sore, aku tetap dag dig
dug seerr melihat perkembangan nilai-nilaiku. Dan hingga akhirnya, salah satu
kawanku mengajak aku melepas penat nongkrong di luar malam-malam. Pergilah
akhirnya aku bersama tiga orang kawanku hingga larut malam. Udara dingin selalu
menyelimuti kota ku yang indah ini. Dan hingga akhirnya aku sampai di kamar dan
tertidur pulas.
Keesokkan harinya..
Aku terbangun kembali. Dan
mengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ayahku.
“Happy Birthday Dad. I Love You.
And Hyang Widhi always bless you…”
Hanya itu kata-kata yang dapat
aku ucapkan. Semoga di umur Beliau yang kesekian ini, Beliau selalu diberi
kesehatan yang melimpah dan kekuatan untuk bertahan dengan keadaan rumah tangga
yang sedang diuji ini. Aku selalu berharap yang terbaik untuk Beliau, walaupun
aku tahu Beliau sudah salah dalam mendidik anak-anaknya menjadi yang sepatutnya
seorang ayah lakukan.
Aku tidak men-judge ayahku
seperti yang orang katakan. Tapi jika kenyataannya seperti itu dan aku sebagai
anak merasakan langsung akibat buruk dari yang Beliau lakukan, apa mau dikata,
apa yang harus aku lakukaann ?!
Untuk tahun ini, aku memanjatkan
beribu terima kasih kepada Sang Hyang Widhi sebagai Tuhanku. Terima kasih atas
segala cobaan dan keajaibannya di tahun ini. Semoga nilai ku di semester ini
dapat menjadi hadiah terindah untuk ayah serta juga aku. Tetap jaga hati ini
jika mendapat keajaiban dan kepuasan dari Tuhanku. Tetap lapangkan dadaku untuk
tidak selalu aku busungkan dihadapan orang lain. Jadikan segala pelajaran yang
buruk untuk membangun masa depan ku yang cerah.
Dan 'Keesokkan harinya'...
'Hari ini' adalah...
Hari jadiku yang ke-19 tahun :)))
Hari ini tidak cukup spesial, karena sama saja dengan hari biasa.
Aku stay di Malang, dan tak ada banyak manusia disini.
Menghabiskan hari ini benar-benar sendirian.
Terfikir untuk meniup lilin dan make a wish sendirian tapi nyatanya gak jadi.
Iseng-iseng malah dapat foto ini.
Cupcake di atas cuma bisa aku pandangi saja,
Tidak seperti tahun lalu yang aku dapat habiskan hari jadiku dengan orang-orang tersayang dan meniup lilin angka 18 itu...
Tapi apapun yang terjadi hari ini, aku harus senantiasa bersyukur.
Kurang baik apa Tuhan dengan aku.
Dibalik kesepian ini, aku diberkati Tuhan mendapatkan IPK yang cumlaude :)
Thankyou God :)
Aku berusaha untuk tidak menyesalinya, walaupun aku belum sepenuhnya merasa puas :"
Once again,
THANKYOUU MY SANG HYANG WIDHI WASA :)
Oiya dan satu lagi.
Karena hari jadiku ini bertepatan dengan tanggal 13 di hari Jumat,
Aku tidak menganggap buruk tentang hari dan tanggal ini.
Walaupun banyak orang sering mengaitkan angka ini dengan misteri dan kesialan, tapi aku bangga dengan angka ini sebagai angka keberuntunganku.
"FRIDAY THE 13th ??
SIAPA TAKUT!!!"
-AD-