Artari Dewi: 2013

Hello world!

Come back to me!

You must listen my story in this August.

And I am sorry if Im late to show it to you all haha

Lets chek it out!

Tahun ini saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan International Veterinary Student Assosiation (IVSA) Japan - Indonesia Group Exchange Summer 2013 sebagai perwakilan delegasi dari Indonesia :) Begitu banyak persiapan yang saya lakukan, karena jujur, ini baru pertama kalinya keluar negeri. Bukannya sombong, but this is my experience!!!

Suka duka bareng Cahyo dan Ola mulai dari buat passpor ke Kediri, ngerepotin orang rumah Cahyo sama Vero. Bolak balik Kediri - Malang. Ngurus dana ke rektorat dan fakultas. And finally, passpor has done.

And then, saya pulang ke Bali sebelum keberangkatan, sekalian buat visa juga sih. Duka nya buat visa mah bisa kesel sendiri kalau diinget-inget. Masalah invitation letter lah, KTP ortu, tiket pesawat, etc. But, finally, visa has done...

And finally......

I went to JAPAN!!!

Saya berangkat tanggal 15 Agustus 2013, dan tiba di Jepang tanggal 16 Agustus 2013 karena lamanya waktu di udara sekitar 7 jam perjalanan dengan perbedaan waktu Jepang 2 jam lebih cepat dari Indonesia.

Ini iseng2 fotoan karena lagi nganggur di International Terminal Haneda Airport selama kurang lebih 18 jam :o

Dan ini ga tau mau makan apa di negeri orang, alhasil ya ini lah...

Dan DAY 1 di Jepang, simulai dengan sightseeing di Otaru, Hokkaido!

Otaru Canal

Next, DAY 2 walking around in Hokkaido University!

with Yukiko Nakatsu

I'm a VETERINARIAN !!!

with Tsukasa Higo

Ini nih profesor luar biasa yang ngebangun Hokkaido University :O

Acara di atas adalah lecture dan roll playing game. Lecture tersebut disampaikan oleh Dr. Kohei Makita. Beliau adalah veterinarian dalam bidang epidemiology, yang saat itu menyampaikan lecture tentang One World One Health. Dan juga diberikan games yang bertemakan ‘We are veterinary colleagues in Asia’. Sebelum beliau menyampaikan materi, semua delegasi Jepang dan Indonesia terbagi dalam beberapa kelompok dan diberi tugas untuk berdiskusi mengenai penyakit zoonotik yang sedang marak belakangan ini, yaitu rabies.

Next, DAY 3, Asahiyama Zoo !!!

with Genki Hayashi

Ini ruang zoo hospital nya di Asahiyama Zoo

Hewan-hewan yang ada di Asahiyama Zoo tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia, hanya saja ada tambahan beberapa hewan yang tidak dapat hidup di Indonesia seperti polar bear. Setelah berkeliling, kami mengunjungi zoo hospital di Asahiyama zoo. Kami bertemu dokter hewan disana yang bernama Dr. Sato dan beliau menjelaskan bagaimana cara dia menangani jika ada hewan yang sakit atau cedera, terutama hewan besar dan buas.

And this is it. Cooking and Yukata time!!!

Japanese food

All delegate from Indonesia!

Next, DAY 4, We went to Shadai Horse Clinic!

Shadai Horse Clinic didirikan sejak September 1992. Tempat ini didirikan sebagai pusat medis untuk operasi pada kuda. Mereka memperlakukan kuda yang membutuhkan anestesi umum atau memiliki penyakit internal yang parah. Shadai horse clinic mempunyai 4 orang dokter hewan, 3 orang teknisi hewan, dan 1 orang yang bekerja di kantor.

Ada banyak proses yang dilakukan di klinik ini, seperti kelahiran, penyapihan, pemeliharaan dan pelatihan untuk menghasilkan kuda yang kuat. Ada lebih dari 1300 ekor kuda betina yang digunakan untuk berkembang biak secara total, sehingga tempat ini merupakan salah satu peternakan terbesar di dunia.

Namun sayangnya, kami disana tidak dapat terjun langsung dalam pengoperasian. Kami hanya dapat melihat semua proses sebelum dan sesudah operasi secara langsung, tanpa mengganggu kerja dari rekan-rekan medis.

Di Shadai Horse Clinic ini sangat menekankan personal higiene selayaknya dalam dunia kedokteran lainnya. Sebelum operasi dilakukan, dokter dan paramedis membersihkan semua tangan yang akan kontak langsung dengan pasien, dan dokter hewannya juga menggunakan beberapa rangkap pakaian.

Dalam operasi seperti yang kami lihat pada hari itu (operasi joint tendon), prosesnya menggunakan micro camera sehingga dokter dapat melihat melalui layar monitor dan lebih mudah untuk mengamati tendon-tendon bagian dalam. Dokter juga memperlakukan pasiennya selayaknya manusia. Setelah operasi selesai dilakukan, semua paramedis yang menemani membantu membersihkan semua peralatan dan mengembalikan posisi kuda sampai sadar setelah diberikan anastesi umum.

Operasi joint tendon pada kaki kuda

Operasi hernia abdominal

Just a little part of Northen farm at Hokkaido :O

Next, DAY 5, We come back to Tokyo and goes to Nihon University. And its time to International Exchange Party with all delegate from Japan, Indonesia, and Korea!